Langsung ke konten utama

Objek wisata MAKASSAR


 1. PANTAI LOSARI

Pantai Losari mungkin satu-satunya pantai yang berada tepat di tengah-tengah kota. Dulu pantai ini terkenal sebagai meja terpanjang di dunia karena dulunya di sepanjang pantai banyak terdapat orang-orang yang berjualan aneka jenis makanan.
    Namun, sekarang, para penjaja makanan tersebut telah di pindahkan ke sebuah lokasi tidak jauh dari Pantai Losari, sehingga pantai Losari lebih nyaman apabila kita ingin menikmati matahari terbit /terbenam.  Diseluruh Indonesia, hanya ada satu pantai yang dapat menyaksikan sunrise dan sunset disatu titik berdiri yang sama. “Pantai itu yakni pantai Losari, Makasar”, begitu kata Jusuf Kalla Wakil Presiden RI mengatakan. Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Pantai ini dulunya merupakan pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai.

 Namun saat ini warung-warung tersebut telah direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah memperindah pantai ini dengan membuat anjungan, sehingga lebih bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Di sekitar pantai ini terdapat banyak kafe-kafe dan restoran yang menyajikan makanan laut yang masih segar. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain sebagainya. Disepanjang pantai banyak juga terdapat penginapan, baik hotel kelas melati sampai hotel berbintang. Terdapat juga rumah sakit dan pusat perbelanjaan emas serta kerajinan/souvenir khas Makassar. Lokasi pantai ini terletak di Jantung Kota Makasar, yaitu di Jalan Penghibur sebelah barat Kota Makassar.

2. BENTENG FORT ROTTERDAM


    Benteng ini awalnya dibangun tahun 1545 oleh raja Gowa ke X yakni Tunipallangga Ulaweng. Di benteng inilah Pangeran Diponegoro pernah ditahan, ketika dia dibuang oleh penjajah Belanda dari tanah Jawa ke Manado, namun akhirnya ditempatkan di Benteng ini.
Benteng Rotterdam yang letaknya berada di tengah-tengah kota ini sekarang  menjadi sebuah museum, dimana kita dapat melihat barang-barang kuno dan bersejarah yang dipakai ketika para raja-raja Gowa berjuang melawan Belanda. Benteng ini dibangun pada sekitar abad ke-15 oleh Raja Gowa ke-10. Bahan dasar pembuatan benteng ini adalah tanah liat, hingga ditambahkan batu-batu padas untuk mengokohkannya.
    Tidak hanya sejarahnya, bangunan Benteng Fort Rotterdam memang menarik. Tempat ini pun sudah menjadi objek foto bagi para traveler atau fotografer. Selain itu, di benteng ini juga terdapat pagelaran Fort Rotterdam Jazz Festival. Pagelaran musik tersebut menampilkan musisi-musisi jazz tanah air. Pada masa kemerdekaan, benteng ini menjadi pusat kebudayaan dan seni Makassar. Di kompleks Benteng Fort Rotterdam juga terdapat Museum La Galigo. Museum ini menyimpan sejarah kebesaran dan peninggalan Kerajaan Gowa.
Di dalam Benteng ini terdapat beberapa ruang tahanan/penjara yang slaah satunya digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro. Selain itu, terdapat juga sebuah gereja peninggalan Belanda dan Meseum La Galigo yang menyimpan kurang lebih 4.999 koleksi. Koleksi tersebut meliputi koleksi prasejarah, numismatic, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi Etnografi ini terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, da Toraja. Saat ini, selain sebagai tempat wisata bersejarah, Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan Sulawesi Selatan.

3. Pulau Samalona Dan Pulau Kayangan
 

   Pulau Samalona merupakan salah satu pulau terdekat dari tepi pantai Makassar, selain Pulau Kayangan dan Pulau Lae-Lae. Menariknya, Pulau ini dihuni oleh kurang lebih sepuluh kepala Keluarga. Pasir putihnya yang bersih dan pemandangan lautnya yang indah, cocoklah pulau ini dijadikan tempat untuk rekreasi. Pulau kecil ini hanya berpenghuni sekitar 16 kepala keluarga dan luasnya tidak lebih dari 100 meter persegi. Pulau Samalona yang berbentuk bundar seluas 2,34 hektar hanya berjarak sekitar 6,8 km dari Kota Makassar dapat ditempuh dengan menggunakan speed boat dalam waktu 20 menit.
Pulau ini merupakan salah satu tujuan wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara untuk memancing, berenang, dan menikmati terumbu karang dengan snorkling dan menyelam (diving). Batu karang yang mengelilinginya berupa taman laut yang mempunyai susunan koral dalam berbagai tipe dan warna-warni yang indah.

4. BENTENG SOMBA OPU

 Kedudukannya sama dengan Benteng Ujung Pandang. Keduanya merupakan peninggalan sejarah Sulawesi Selatan di masa lalu. Sekarang Benteng Somba Opu masih dalam proses pemugaran kembali dengan dilengkapi museum

Miniatur Sulawesi terletakdi sekitar lokasi benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun berbagai rumah adat tradisional dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan. Setiap rumah adat tersebut dibentuk secara artistik dan unik yang menggambarkan kekhususan filosofi budaya dari tiap-tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan sebuah meriam bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan KesultananGowa.

Secara arsitekturial, benteng ini berbentukpersegi empat, dengan panjang sekitar 2 kilometer, tinggi 7 hingga 8 meter, dan luasnya sekitar 1.500 hektar. Seluruh bangunan benteng dipagari dengan dinding yang cukup tebal.

Di dalam benteng, terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Kajang).

Tempat ini dijadikan pusat budaya dan sejarah. Di tempat ini pula dipusatkan kegiatan pekan sulawesi selatan yang pelaksanaannya pada bulan oktober setiap tahun

Sejarah Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang  bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa‘risi‘ Kallonna pada tahun 1525. Pada pertengahan abad ke-16 , merupakan benteng utama Kerajaan Gowa, letakanya sangat strategis, beliau memerintahakan agar dindingnya di buat dari tanah liat. Bangunan ini di lanjutkan oleh Sultan Alauddin . dengan perkembangan pelabuhan Somba Opu yang sangat pesat menimbulkan kekhawatiran serangan dari luar maka benteng ini di tambah ketebalannya dan di perkuat dengan persenjataan, diperkirakan ada sekitar 280 meriam besar dan kecil dalam benteng ini.
Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan  rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan kemudian dihancurkan dan terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun 1990, bangunan benteng yang sudah rusak 
Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

5. Trans Studio Makassar
http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Trans-Studio-Makassar.jpg

Trans Studio Makassar menjadi sebuah ikon tempat wisata modern di kota ini. Dibuka pada tanggal 20 Mei 2009, Trans Studio berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar. Di dalamnya, terdapapat 21 wahana dan empat zona permainan yaitu Studio Central, Cartoon City, Lost City, dan Magic Corner.
Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 10:00 sampai 19:00, kecuali pada akhir pekan dan hari libur nasional, Trans Studio Makassar buka sampai dengan pukul 21:00. Untuk tiket masuk, Anda akan dikenakan biaya sebesar 100.000 Rupiah pada hari biasa, 175.000 Rupiah pada akhir pekan dan 200.000 Rupiah saat ada event tertentu di sini.
 
6. Taman Nasional Bantimurung

http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Taman-Nasional-Bantimurung.jpg
Taman Nasional Bantimurung berada di Kabupaten Maros atau sekitar 45 km dari pusat kota Makassar. Tempat wisata ini luasnya mencapai 43.750 hektar dengan wilayahnya yang melingkupi bukit kapur, air terjun dan juga gua.
Taman nasional ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Inggris, Alfred Russel Wallace. Saat itu, Wallace menyebut tempat ini sebagai kerajaan kupu-kupu karena ada sekitar 250 jenis kupu-kupu di sini. Kupu-kupu memang dijadikan maskot bagi tempat wisata ini. Di gerbang masuk Taman Nasional Bantimurung, terdapat sebuah patung kupu-kupu raksasa yang siap menyambut pengunjung yang datang.
Di sini, Anda bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu mulai dari yang masih berupa ulat, kepompong sampai berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Ada juga koleksi kupu-kupu yang telah diawetkan. Hal mengasyikan lain yang bisa Anda lakukan adalah bermain flying fox, berenang di kolam yang telah disediakan, bermain di bawah air terjun atau menjelajahi gua yang ada di kawasan ini.
Untuk masuk ke Taman Nasional Bantimurung, Anda akan dikenakan biaya 20.000 Rupiah per orang.

7. Taman Laut Taka Bonerate

 http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Taman-Laut-Taka-Bonerate.jpg
Taman laut ini berada di kota Benteng, Kepulauan Selayar. Tempat wisata ini merupakan surga bagi penyelam dan Anda yang suka snorkeling. Saat menyelam, Anda bisa berenang bersama ratusan jenis ikan, penyu dan kura-kura. Kecantikan terumbu karangnya juga membuat Anda semakin betah berlama-lama menyelam di sini.
Saat terbaik untuk menyelam di taman laut ini adalah di antara bulan April – Mei. Pada saat itu, arus dan suhu air serta berbagai faktor pendukung lainnya sedang dalam kondisi baik sehingga jarak pandang saat menyelam pun menjadi sempurna.
Untuk menyelam di tempat wisata ini, Anda harus mendapat izin dari Balai Taman Nasional dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku. Biaya yang dikenakan adalah 25.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 60.000 Rupiah untuk wisatawan mancanegara. Jika ingin menyewa peralatan menyelam, Anda harus menyiapkan uang 250.000 Rupiah.

8. Monumen Mandala
Mandala Wisata Berada di sebelah barat Objek Wisata Taman Ayun, terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Mandala Wisata merupakan salah satu objek wisata digunakan sebagai tempat untuk kegiatan penerangan wisata, peragaan kesenian dan kebudayaan. Di dalamnya terdapat museum Manusa Yadnya yang memuat perjalanan ritual kehidupan manusia Hindu di Baliyang berbentuk miniatur visualisasi dari berbagai jenis banten upacara/keagamaan Manusia Yadnya dari bayi berumur 6 bulan dalam kandungan, bayi baru lahir, bayi baru berumur 12 hari, bayi berumur 42 hari, bayi berumur 3 bulan, bayi berumur 6 bulan, upacara menginjak dewasa, upacara potong gigi, upacara perkawinan, upacara ngaben, memukur yang dilengkapi dengan wadah dan lembu dipakai dalam upacara ngaben dan Jan Trajangnya.
Mandala Wisata dibangun oleh pemerintah tahun 1974 untuk mendukung sektor kepariwisataan dan masih berdiri kokoh sampai saat ini.
Jarak tempuh ke lokasi ini kira kira 16 km dari kota Denpasar dan lebih kurang 45 menit perjalanan dari Bandara Ngurah Rai Bila menggunakan kendaraan bermotor.
Fasilitas yang tersedia di Mandala Wisata antara lain: Wantilan (pendopo), Art Shop, panggung terbuka ukuran kecil, panggung terbuka ukuran besar, toilet, informasi center, restaurant, tempat parkir dan pemandu wisata.
Bila anda berkunjung ke Bali dan ingin melihat perjalanan ritual kehidupan umat Hindu. Datanglah ke Mandala wisata ini. (Diparda Kab. Badung)

9. Balla Lompoa

Museum Balla Lompoa

Museum Balla Lompoa terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Museum Balla Lompoa didirikan pada masa pemerintahan Raja Goawa XXXI , Mangngi Mangngi Daeng Mattutu pada tahun 1936 , Museum ini dulunya sebagai tempat raja-raja gowa. Balla Lompoa dalam bahasa makassar berarti rumah besar atau rumah kebesaran .
Di dalam Museum Balla Lompoa terdapat berbagai macam peninggalan kerajaan termasuk benda2 pusaka, mahkota dan berbagai perhiasan berharga serta terpampang pula silsilah keluarga kerajaan gowa , mulai Raja Gowa I Tomanurunga Abad XIII sampai Raja Gowa terakhir Sultan Mohammad Abdul Kadir Aididdin A Idjo Karaeng Lalongan 1947-1957. Bangunan utama istana berukuran 60×40 meter dan ruang penerima tamu berukuran 40×4.5 meter. seluruh bangunan dan atapnya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. bangunan ini merupakan bangunan khas bugis yaitu berupa rumah panggung dan memiliki banyak jendela. Setiap perayaan Idul Adha, diadakan upacara adat pencucian benda-benda pusaka kerajaan

Upaca Adat Accera Kalompong
 Accera Kalompoang merupakan upacara adat untuk membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa yang tersimpan di Museum Balla Lompoa.
Inti upacara disebut allangiri kalompoang, yaitu pembersihan dan  penimbangan salokoa (mahkota) yang dibuat pada abad ke-14.
Benda-benda kerajaan yang dibersihkan di  antaranya: 
  1. Tombak rotan berambut ekor kuda (panyanggaya barangan)
  2. Parang  besi tua (lasippo)
  3. Keris emas yang memakai permata (tatarapang)
  4. Senjata  sakti sebagai atribut raja yang berkuasa (sudanga)
  5. Gelang emas berkepala naga (ponto janga-jangaya)
  6. Kalung kebesaran (kolara)
  7. Anting-anting emas murni (bangkarak ta‘roe)
  8. Kancing emas (kancing gaukang)
Pencucian benda-benda kerajaan tersebut menggunakan air suci yang dipimpin  oleh seorang Anrong Gurua (Guru Besar) dan diawali dengan pembacaan surat Al-Fatihah secara bersama-sama oleh para peserta upacara . Khusus untuk senjata-senjata pusaka seperti keris, parang dan mata tombak, pencuciannya diperlakukan secara khusus,  yakni digosok dengan minyak wangi, rautan bambu, dan jeruk nipis. Pelaksanaan  upacara ini disaksikan oleh para keturunan Raja-Raja Gowa, dan masayakat umum dengan syarat harus berpakaian adat Makassar pada saat acara.
Penimbangan salokoa atau mahkota emas  murni seberat 1.768 gram ( Mahkota ini  pertama kali dipakai oleh Raja Gowa, I Tumanurunga, yang kemudian disimbolkan  dalam pelantikan Raja- Raja Gowa berikutnya.) dengan diameter 30 cm dan berhias 250 butir berlian.
Makna penimbangan ini merupakan petunjuk bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Jika timbangan mahkota tersebut berkurang, maka itu menjadi  pertanda akan terjadi (bala) bencana di negeri mereka. . Sebaliknya, jika timbangan mahkota tersebut  bertambah, maka itu menjadi pertanda kemakmuran akan datang bagi masyarakat  Gowa. Konon suatu waktu , mahkota yang beratnya kurang dari 2 kilogram ini tidak  dapat diangkat oleh siapa pun, bahkan 4 orang sekaligus berusaha mengangkatnya,  namun tetap saja tidak sanggup.
Upacara adat yang sakral ini pertama kali dilaksanakan  oleh Raja Gowa yang pertama kali memeluk Islam, yakni I Mangngarrangi Daeng  Mangrabbia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin pada tanggal 9 Jumadil Awal 1051 H.  atau 20 September 1605. Meskipun Raja Gowa XIV itu telah memulainya, namun  upacara ini belum dijadikan sebagai tradisi. Raja Gowa XV, I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikussaid Tumenanga Ri  Papambatuna, mentradisikan upacara ini pada setiap tanggal 10 Zulhijjah, yakni  setiap selesai shalat Idul Adha. Selanjutnya, Raja Gowa XVI, I Mallombasi Daeng  Mattawang Karaeng Bontomanggape Sultan Hasanuddin Tumenanga ri Balla Pangkana yang  bergelar Ayam Jantan dari timur, memasukkan unsur-unsur Islam ke dalam upacara ini, yakni penyembelihan hewan kurban. Sejak itu, Raja-raja Gowa berikutnya terus  melaksanakan upacara Accera Kalompoang ini dan sampai sekarang terus dilaksanakan  oleh para keturunan mereka.
Upacara adat Accera Kalompoang digelar  sekali setahun, yakni setiap usai shalat Idul Adha pada tanggal 10 Zulhijjah di  Museum Balla Lompoa (Jl. Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan).
Selain benda-benda pusaka tersebut, juga ada beberapa benda impor yang tersimpan  di Museum Balla Lompoa turut dibersihkan, seperti: kalung dari Kerajaan Zulu,  Filipina, pada abad XVI; tiga tombak emas; parang panjang (berang manurung);  penning emas murni pemberian Kerajaan Inggris pada tahun 1814 M.; dan medali  emas pemberian Belanda. (referensi :Portal Bugis)

 10. Kampung Popsa Makassar

Kampung Popsa Makassar
Keberadaan Kampung Popsa yang berada tepat di jalan Penghibur di depan Benteng Fort Rotterdam membawa nuansa tersendiri bagi warga yang ingin menikmati menu makanan dan panganan kecil di Pinggir Pantai Makassar. Pengunjung popsa sangat bergam dari remaja tanggung, pekerja kantoran, wanita muda dengan dress up yang sibuk berfoto, maupun sekelompok pemuda yang bercelana pendek dan bersandal santai kumoul disini.
Panorama Pantai Losari yang tampak langsung dari Kampung Popsa juga membuat suasana homey lebih terasa. Bahakan para penggemar Rumah Makan Popsa juga dimanjakan dengan sambungan Wi-fi yang terbilang cukup kencang. Pada waktu Week end Kampung Popsa sangat ramai dengan pengunjung. Bahkan beberapa artis ibukota pun sering meluangkan waktu dan nongkrong di Kampung Popsa untuk mengisi akhir pekan.
Popsa adalah singkatan dari Persatuan Olahraga Perahu Motor dan Ski Air. Nama ini dipilih karena dahulu tempat ini merupakan lokasi bagi para komunitas olahraga air yang dipimpin oleh Andi Matalatta dan hobi tersebut menurun ke anak cucunya. Andi Rahmat Ilhamsyah Matalatta salah satu cucu Andi Matalatta melihat potensi dari wisata pantai dan olahraga air yang dapat dijadikan peluang bisnis menjanjikan. Dengan pemikiran itulah, food court Kampung Popsa ini diharapkan menjadi ‘Pujaanku’ atau kalau dipanjangkan menjadi Pusat Jajanan Kuliner yang  akan menjadi  tempat kongkow mengasyikan bagi masyarakat Makassar, atau orang-orang yang berkunjung ke Makassar.
Selain itu, lokasi kampung Popsa yang berada tepat di pinggir pantai Makassar juga telah menjadi tempat nongkrong para model dan dijadikan objek foto para fotografer handal.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GOWA DISCOVERY PARK

Gowa Discovery Park merupakan salah satu objek wisata baru yang hadir dalam kawasan Benteng Somba Opu. Kawasan ini dapat dikategorikan sama seperti dengan Taman Mini Indonesia Indah. Karena di sana terdapat seluruh rumah adat se-Sulawesi Selatan. Dalam kawasan Gowa Discovery Park ini juga dilengkapi taman satwa dan arena bermain air yakni wakterboom. Benteng Somba Opu adalah salah satu benteng terbesar peninggalan kerajaan Gowa yang terletak di Kabupaten Gowa. Benteng ini dulunya difungsikan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Jika berkunjung ke lokasi ini, Anda akan menjumpai rumah adat dari semua suku yang ada di Sulawesi Selatan. Perpaduan Taman Satwa dan Wahana Permandian Di Somba Opu Sebuah perwajahan baru dalam jajaran destinasi pariwisata di Sulawesi Selatan dan Kota Makassar pada khususnya. Di dalam kawasan benteng Anda juga akan menemukan taman satwa dan waterboom yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas-fasilitas pendukung. Kawasan tersebut bernama Gowa Dis

Tempat Konvensi di Bali

1. Bali International Convention Centre   Bali International Convention Centre di Nusa Dua diterima secara luas diterima sebagai tempat untuk acara-acara bergengsi dan rapat internasional. Lokasi utamanya yang berada di antara hotel-hotel mewah dan di antara taman luas di Nusa Dua, berdiri kokoh menghadap luasnya Samudra Hindia. Dalam lingkungan yang magis dan damai, para pemimpin dunia dan delegasi akan merasa tenang dan damai dalam kesibukan diplomatik mereka. Ini adalah satu-satunya pusat konferensi di dekat pantai di Asia Tenggara Asia yang menawarkan lingkungan aman dan nyaman namun eksotik jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota namun dalam waktu yang bersamaan tetap terhubung ke seluruh dunia. Lokasinya yang berada di depan pantai, suasana tropis, budaya Bali yang unik dan dinamis, menciptakan suasana kondusif dan tidak mudah untuk dilupakan. Semenanjung Nusa Dua memiliki tidak kurang dari 9 hotel mewah menawarkan lebih dari 3.000 kamar dan suite, dengan masing-masing

Tempat konvensi di Bandung:

Info Singkat Sasana Budaya Ganesha Convention Hall (Sabuga) Gedung dengan luas 22.000 m² ini dibangun tahun 1997. Pertama kali gedung ini digunakan untuk kegiatan wisuda dan akademik Institut Teknologi Bandung (ITB). Sabuga dirancang untuk acara multiguna seperti pertunjukan seni, konser musik, konferensi dan  pameran. Sabuga memiliki total 6 ruang pertemuan lengkap, peralatan pendukung termasuk multimedia. Auditorium utama dapat menampung sebanyak 2.500 orang. The Venue Concert Hall Gedung ini merupakan gedung multi-fungsi, terletak di kawasan Eldorado Sport di utara Bandung. The Venue Concert Hall dikenal sebagai tempat terbaik untuk mengadakan konser. Dibuka tahun 2007, The Venue Concert Hall dilengkapi dengan peralatan akustik dan perlengkapan pendukung berbagai kegiatan. Ruang utama dapat menampung sebanyak 3.500 orang dan semakin lengkap dengan halaman yang luas. Selain untuk konser, gedung ini juga menawarkan Ballroom yang menampung 600 orang. Gedung ini juga dap